Semarang "Fifty Days"

 Jawa adalah sebuah pulau impian setiap orang dimana letak ibu kota negara indonesia pun berada di pulau ini. Memiliki impian menginjakkan kaki ke pulau ini juga merupakan salah satu mimpi penulis.

Semarang merupakan ibu kota provinsi jawa tengah. Jika kita bercerita tentang semarang hal pertama yang terlintas dalam pikiran kita adalah lawang sewu,  tentu saja begitu adanya karena lawang sewu merupakan salah satu ikon sejarah yang tak bisa di lupakan.

Kisahku berawal karena Kemnaker (Kementerian Ketenagakerjaan). Kemnaker merupakan salah satu instansi pemerintah yang memiliki tugas untuk mengurangi tingkat pengangguran yang ada di indonesia salah satu program pemerintah yang di buat adalah memberikan pelatihan kerja (kursus keahlian)  bagi masyarakat yang putus sekolah atau tidak melanjutkan pendidikan lagi di balai-balai latihan kerja yang ada diseluruh indonesia.

Aku adalah salah seorang pencari kerja yang berasal dari kota melayu "Deli Serdang" yang bertempatan di Desa Bakaran Batu. Memasuki dunia kerja tak semudah teori yang selalu ku baca pada pelajaran ekonomi, aku sadar dunia hari ini tak bisa memilihmu hanya karena kau berlatarkan pendidikan S1 saja. Teori yang selalu kuingat " ada 4 hal yang harus kau miliki saat akan terjun ke dunia kerja. Kau bisa menggunakan pendidikan, keterampilan, skill dan modal. Dari ke empat hal itu, hanya satu yang ku miliki namun ia tersandung oleh banyaknya regulasi baru para petinggi, ya tentu saja pendidikan.

Saat itu, aku berpikir bagaimana caranya agar menciptakan suatu peluang pekerjaan. Tentu saja ini tidak mudah, akhirnya ku putuskan untuk mengikuti pelatihan di balai-balai latihan kerja yang ada di indonesia. Salah satunya adalah BLKI Banda Aceh dengan memilih jurusan Operator mesin bordir. Aku bertekad untuk memiliki keterampilan, setelah melalui banyak pembelajaran termasuk OJT di el hanif konveksi (pailit)  sebagai operator mesin bordir komputer, akhirnya usai sudah.

Tak lama setelah itu, aku mendapatkan kabar dari daerah mengenai tes untuk mengikuti pelatihan boarding ke pulau jawa, semarang. Dengan tekad yang kuat, kuputuskan pulang ke deli serdang untuk mengikuti tes. Seleksi pertama yang ku lakukan adalah menjawab soal-soal TPA, lalu di lanjut dengan wawancara oleh panitia yang didatangkan langsung dari semarang. Saat wawancara pertanyaan yang masih ku ingat sampai saat ini adalah "apa yang anda lakukan setelah mengikuti pelatihan nanti? " ucap sang pewawancara. Dengan semangat yang berkobar dengan tegas ku katakan " mengembangkan usaha jilbab yang sedang saya rintis" wkwkw.  Hari itu optimisku membawaku terbang ke pulau jawa untuk pertama kali tanpa menggunakan uang pribadi, aku mendapatkan beasiswa penuh selama 50hari di semarang, mulai dari perjalanan pergi-pulang, asrama yang indah dan sangat nyaman, makan, snack, perlengkapan mandi, uang saku, sampai wisata borobudur dan jogja. Semua free kemnaker berikan kepada semua peserta yang lulus.

Penerbanganku bukanlah yang pertama tapi penerbangan ini memiliki makna yang berbeda. Aku dan rombongan Kab Deli serdang take of dari kuala namu sekitar pukul 12 siang. Aku dan rombongan mewakili Deli serdang berjumlah 8 orang dan di dampingi seorang kasi dinas tenaga kerja. Akhirny setelah berjam-jam melalui perjalanan udara, tibalah kami di bandara ahmad yani dan di sambut oleh panitia penyelenggara BBPLK Semarang. Ini adalah sebuah program pemerintah yang baru di adakan untuk meningkatkan sumber daya manusia yaitu pelatihan kerja boarding dimana BBPLK Semarang melakukan kerja sama dengan balai-balai latihan kerja yang ada di wilayah indonesia. Balai-balai latihan kerja ini ada d setiap kabupaten loh ya, jadi buat kalian yang mau memiliki keterampilan di sponsori oleh pemerintah bisa mendatangi balai-balai latihan kerja yang ada di daerahmu.

Hari pertama kegiatan adalah pembukaan pelatihan berbasis kompetensi, peserta terdiri dari berbagai daerah yang ada di indonesia. Dua hari selanjutnya kami memasuki kegiatan PBB (Pelatihan baris berbari)  yang dilatih oleh bapak-bapak tentara dari TNI Angkatan Udara Arhanud semarang. Untuk kegiatan kami yang kedua ini banyak orang yang bertanya-tanya. Ikut pelatihan menjahit saja kenapa harus di latih PBB, tidur di barak dll. Intinya hidup ala-ala tentara gitu ya.. Oh ya, sebelumnya aku belum cerita ya kalau pelatihan kali ini jurusan pilihanku adalah penjahit pakaian wanita dewasa 5. Jadi balik lagi ke pembahasan kenapa pelatihan menjahit harus di latih ala-ala bapak tentara gitu ya.

Nah bagian ini yang paling aku sukai banget dari pelatihan yang di adakan oleh balai-balai latihan kerja di bawah naungan kementerian tenaga kerja itu adalah pendisiplinannya,, Jadi Tenaga kerja itu harus disiplin, Cerdas dan fisik oke. Dilatih bak tentara itu beneran gak asik, sempat mikir ini pasti gak ada apa-apanya karena berdasarkan pengalaman yang sudah-sudah biasa aja malah pernah latihannya di dalam gedung berAC.  Ternyata berbeda dengan semarang punya produk,hehe. Dulunya cuma dengar-dengar aja kalau masyarakat di jawa itu disiplin ya. Saat itu sudah ku rasakan. Dua hari satu malam, pengalaman tak terlupakan. Tidur du barak, makan menggunakan omprengan ala tentara, mandi ala tentara, pokoknya semua berbau tentara. Tapi ada hal yang paling berkesan yang masih di ingat sampai hari ini yaitu empat kalimat ajaib.

1. Sesulit apapun, jangan pernah menyerah dengan keadaan
2. hidup adalah tabur tuai
3. hargailah yang sederhana, karena kadang kala itu yang membuat kita bahagia
4. Manusia tiada yg sempurna, yg sempurna hanyalah milik yg kuasa

Hargailah yang sederhana, karena kadang kala itu yang membuat kita bahagia.

Hidup memberikan kita dua pilihan, bersyukur atau mengeluh. Memaknai kalimat tersebut harus kulalui dengan keterpaksaan meminum air kran saat wudhu. Setelah dijemur di panasan seharian untuk air minum hanya di jatah 3 aqua gelas dalam sehari, terpaksa sungguh terpaksa aku harus meminum air kran karena sangat haus. Disinilah baru kutemukan makna dari kata sederhana. Sesederhana air mineral itu bisa membuatku bahagia menikmatinya disaat dahaga. Banyak diantara kita bahkan tak pernah menghargai keberadaan air mineral ini, disetiap acara-acara pasti masih sering kita jumpai aqua-aqua gelas yang berisi air setengah lalu di buang.. Heemmm...

Pelatihan yang sesungguhnya telah di mulai, berpacu pada mesin-mesin industri penghasil pakaian. Tanpa mereka, Kegiatan Ekonomi pincang!  Kebutuhan masyarakat tak akan bisa terpenuhi, salah satu penyumbang pendapatan nasional!  Bagiku semua profesi itu hebat. Mereka memberikan kontribusi kepada bangsa dan negara sesuai dengan porsinya masing-masing. Menghargai profesi orang lain itu kewajiban. Kamu enggak bisa hidup sendirian tanpa orang lain kok :) karena kita makhluk sosial.

Pelatihan ini like a sun, menerangi kamu saat gelap dalam mencari pekerjaan. Hiperbola banget ya,, kamu bakalan di ajarin dari awal, dari gimana hidupkan mesin sampai kamu bisa menghasilkan sebuah produk.  Waktu itu produk buatan kami hanya 4 karena mengingat waktu yang tersedia, semua bahan dan perlengkapan di berikan secara gratis. Menyenangkan :)

Selain pemberian pelatihan hardskill, kami juga di berikan pelatihan softskill, pelatihan softskill adalah pelatihan atau pengembangan yang dilakukan untuk memperlihatkan kembali kemampuan atau minat seseorang yang berasal dari dirinya sendiri, lebih tepatnya disebut dengan bakat yang dimiliki oleh seseorang. Untuk membentuk tenaga kerja dibutuhkan hardskill (kemampuan yang terlihat ex : Menjahit)  dan softskill. Kamu terampil nih dalam menjahit, tentu saja kamu mampu untuk berkompetensi memasuki perusahan garmen. Namun, apakah kamu mampu bertahan dalam perusahan tersebut? Belum tentu. Mampu bertahan juga membutuh skill. Inilah yang disebut dengan softskill.

Softskill yang peserta terima itu dimulai dari bagaimana cara melamar pekerjaan sampai ke personality ex : manajemen keuangan. Apa hubungannya ya tenaga kerja dengan manajemen keuangan? Hubungannya jelas, ketika seseorang tidak mampu memanange keuangan yang berdampak pada defisit keuangan pribadi tentu saja ini sangat mempengaruhi kinerja tenaga kerja tersebut. Pelatihan di balai latihan kerja memang sudah berbasis kompetensi, pelatihan sudah sesuai dengan keadaan di perusahaan.

Selain menikmati pelatihan, semarang juga menyuguhkan aneka kuliner dan wisata nusantara. Kota panas ini mampu menyulap ikan berduri banyak menjadi ikon kuliner semarang. Siapa yang tak kenal bandeng presto semarang, rasa nikmat gurih lunak tanpa duri dan bau lumpur. Tentu saja pas untuk semua lidah. Lumpia, petis dll juga menemani perjalanan 50 hari d semarang.

Semarang juga menawarkan berbagai tempat wisata indah yang pas d kantong kita. Salah satunya lawang sewu. Bangunan bersejarah yang kini di jadikan museum kereta api banyak di kunjungi wisatawan domestik maupun luar. Selain itu juga ada goa kreo, sam po khong, dll

Sambil menyelam minum air, mungkin bisa di katakan begitu. Pelatihan berbasis kompetensi ini juga memberikan perjalan wisata ke borobudur dan malioboro. Gimna asik gak?  Sudah di kasih ilmu, fasilitas pergi pulang, konsumsi, tempat tinggal, liburan dan uang jajan.

 

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berbahasa yang baik atau diam ?

PERAN TEKNOLOGI TERKINI DALAM MEMBUAT PEMBELAJARAN DARING ( ONLINE) DAN LURING ( OFFLINE) MENJADI SEMAKIN MENYENANGKAN

Mandasyeh